Ketika ku Bersimpuh di Telapak Kakimu
Bayangmu melekat kuat dalam memori hidupku
Memori tentangmu yang selalu bergetar dalam denyut nadi ini
Yang akan terus mengalir di setiap tetes darah ini
Menanam doa dan harap di ladang air matamu
Berharap kami menjadi mutiara terindahmu
Oh, Ibu..
Wajahmu secantik bunga surgawi
Matamu berkilau bak butir embun dipucuk ilalang
Belaianmu bagaikan semilir angin pantai
Tersenyum bagai kencana
Tetapi,
Terkadang kepingan tubuh ini seperti jari iblis
Menggambar aliran tangis di pipimu
Menggores luka dihati sucimu
Dan hanya kata maaf yang mampu kuucap
Rasa sayang yang terpatri indah dalam bingkai ketulusan
Menjodohkan kata dengan kesucian asma-Nya
Ku berlari meminang doa surga untukmu
Agar Dia tahu
Kaulah makhluk paling mulia di hadapan-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar